PETA PERJALANAN MAHASISWA
Peta tentu saja tak sama dengan kenyataan. Pada peta, kamu melihat gunung dalam warna hijau tua; pada kenyataannya, gunung tidak sesederhana itu. Pada peta, jalan hanyalah garis garis yang memanjang dan berkelok—kelok pada kenyataannya, ada banyak mobil yang melintasi jalan itu dan siap menabrak bila kamu lengah.
Peta hanyalah gambar. Membacanya tak akan bisa mengantarkan kamu ke tujuan akhir. Dibutuhkan keberanian untuk mengikuti alur yang ditawarkan peta.
Dibutuhkan keberanian untuk tetap berpegang teguh pada hal—hal yang sungguh penting bagi-mu dalam perjalanan ini.
Peta hanya menyumbangkan separuh dari perjalanan. Separuhnya lagi ditentukan oleh dirimu sendiri. bila kamu mau, bergeraklah segera. Jika tidak mau, ingatlah pada ortumu
Satu rumus kecil dari buku ini adalah bahwa dalam perjalanan, kamu akan menemukan seribu masalah, sekaligus juga sejuta peluang penyelesaian secara tak terduga. Kamu bisa melakukannya, asalkan kamu mau menganggap perjalanan kuliahmu yakin bisa diraih.
“Ketike satu pintu menuju kebahagiaan tertutup, maka pintu lain akan terbuka:tapi sering kali kita melihat pintu satu yang tertutup itu terlalu lama sehingga kita tidak melihat pintu lain sudah terbuka bagi kita
(Helen Keller)
Wasalam!
source image
Peta hanyalah gambar. Membacanya tak akan bisa mengantarkan kamu ke tujuan akhir. Dibutuhkan keberanian untuk mengikuti alur yang ditawarkan peta.
Dibutuhkan keberanian untuk tetap berpegang teguh pada hal—hal yang sungguh penting bagi-mu dalam perjalanan ini.
Peta hanya menyumbangkan separuh dari perjalanan. Separuhnya lagi ditentukan oleh dirimu sendiri. bila kamu mau, bergeraklah segera. Jika tidak mau, ingatlah pada ortumu
Satu rumus kecil dari buku ini adalah bahwa dalam perjalanan, kamu akan menemukan seribu masalah, sekaligus juga sejuta peluang penyelesaian secara tak terduga. Kamu bisa melakukannya, asalkan kamu mau menganggap perjalanan kuliahmu yakin bisa diraih.
“Ketike satu pintu menuju kebahagiaan tertutup, maka pintu lain akan terbuka:tapi sering kali kita melihat pintu satu yang tertutup itu terlalu lama sehingga kita tidak melihat pintu lain sudah terbuka bagi kita
(Helen Keller)
Wasalam!
source image


0 Comments